1. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

Kelompok adalah kumpulan dari individu yang berinteraksi satu sama lain pada umumnya hanya untuk melakukan pekerjaan atau untuk meningkatkan hubungan antar individu.

Syarat kelompok menurut Baron dan Byrne :

  1. Interaksi : anggota-anggota kelompok harus berinteraksi satu sama lain.
  2. Interdependen : apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang lain.
  3. Tujuan yang dibagi : beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
  4. Struktur : fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga mereka memiliki peran.
  5. Persepsi : anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.

Jadi kelompok sosial itu merupakan kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang saling hidup bersama dan menjalani saling ketergantungan dan saling tolong menolong.

Pengertian Kelompok Sosial menurut para ahli :

  1. Menurut Soerjono Soekanto

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan diantara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

  1. Menurut Paul B Horton dan Chester L Hunt

Kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

  1. Menurut George Homans

Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.

  1. Menurut Robert K Merton

Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan.

  1. Menurut Hendropuspito

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang nyata,teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang sama.

Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan secara teratur. Kelompok sosial terbentuk setelah di antara individu yang satu dan individu yang lain bertemu. Pertemuan antarindividu yang menghasilkan kelompok sosial haruslah berupa proses interaksi, seperti adanya kontak, komunikasi, kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi untuk mencapai tujuan bersama, bahkan mungkin mengadakan persaingan, pertikaian, dan konflik. Dengan demikian, interaksi merupakan syarat utama yang harus dipenuhi agar terbentuk kelompok sosial.

Sebagai gambaran Anda tentang pengertian kelompok sosial, berikut ini merupakan beberapa kutipan pengertian yang diambil dari beberapa sosiolog.

  1. Astrid Soesanto

Kelompok sosial adalah kesatuan dari dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.

  1. Robert K. Merton

Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan.

  1. Hendropuspito

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang sama. Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan secara teratur.

  1. Soerjono Soekanto

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, antaranggotanya saling berhubungan, saling me mengaruhi dan memiliki kesadaran untuk saling menolong.

  1. Bierens de Haan

Kelompok sosial bukan merupakan jumlah anggotanya saja, melainkan suatu kenyataan yang ditentukan oleh datang dan pergi anggota-anggotanya. Kenyataan kelompok ditentukan oleh nilai-nilai yang dihadapi bersama oleh fungsi kelompok sebagaimana disadari oleh anggotanya.

  1. Menurut Hendro Puspito

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

  1. Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

Dengan demikian, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Oleh karena itu, kelompok sosial bukan hanya merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai suatu ikatan psikologis yang diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial secara tetap dan teratur.

 

  1. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
  • Ciri-ciri terbentuknya kelompok sosial :
  1. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain.
  2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya.
  3. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing.
  4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
  5. Berlangsungnya suatu kepentingan.
  • Syarat terbentuknya kelompok sosial :
  1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
  3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat. Faktor tersebut antara lain nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain.
  4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
  • Faktor pembentukan kelompok sosial
  1. Kedekatan

a)      Kedekatan geografis tempat tinggal

Pengaruh tingkat kedekatan atau kedekatan geografis terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi kedekatan menumbuhkan interaksi yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.

b)      Kedekatan geografis terhadap daerah asal

Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah asal.

  1. Kesamaan

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan diantara anggota-anggotanya. Kebanyakan orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, atau karakter-karakter yang lain.

Kesamaan-kesamaan yang dimaksud antara lain :

  1. Kesamaan kepentingan

Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.

  1. Kesamaan keturunan

Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.

  1. Kesamaan nasib

Dengan kesamaan nasib, pekerjaan, profesi maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.

  • Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
  1. Dorongan untuk mempertahankan hidup

Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman.

  1. Dorongan untuk meneruskan keturunan

Semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama yaitu meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai.

  1. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja

Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal.

  1. Macam-Macam Kelompok Sosial

Menurut Robert Bierstedt kelompok sosial dibedakan menjadi :

  1. Kelompok sosial yang teratur
  2. In Group dan Out Group

In Group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut. Sifat in group biasanya didasarkan pada faktor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok.

Out Group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in groupnya. Dengan kata lain kelompok yang berada di luar kelompok dirinya. Munculnya perasaan in group dan out group merupakan dasar tumbuhnya sikap etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu paham yang menganggap kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan lain. Baik in group maupun out group dapat ditemui di semua masyarakat walaupun kepentingan-kepentingannya tidak selalu sama.

  1. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

Kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan adanya interaksi antar anggota yang terjalin lebih intensif, lebih erat dan lebih akrab. Kelompok primer ini sering disebut juga dengan kelompok “face to face” karena para anggota kelompok sering berdialog dan bertatap muka dan mereka saling mengenal lebih dekat. Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan pada simpati. Pada kelompok primer pembagian kerja atau pembagian tugas tidak dilakukan secara terpaksa karena lebih dititikberatkan atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh dari kelompok primer adalah keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, dan lain-lain.

Kelompok sekunder adalah kelompok anggotanya terdapat hubungan tidak langsung, formal dan kurang bersifat kekeluargaan. Diantara anggota kelompok yang satu dengan yang lainnya tidak saling mengenal dan tidak akrab dan sifatnya pun tidak permanen. Para anggota menerima pembagian kerja atau pembagian tugas atas dasar kemampuan dan keahlian tertentu. Adanya pembagian seperti itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam program-program yang sudah disepakati bersama. Contoh kelompok sekunder yaitu partai politik, perhimpunan serikat kerja, organisasi profesi dan sebagainya.

  1. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesselschaft)

Paguyuban (Gemeinschaft) adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan. Bentuk paguyuban bisa ditemui di keluarga, kelompok, kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya. Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab, bersifat pribadi, dan eksklusif (hanya orang tertentu).

Menurut Ferdinand Tonnies, di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga tipe paguyuban yaitu :

  1. Paguyuban karena ikatan darah seperti keluarga, kekerabatan, kesukuan, dan lain-lain.
  2. Paguyuban karena tempat seperti rukun tetangga, rukun warga, dan lain-lain.
  3. Paguyuban karena pikiran seperti pergerakan mahasiswa, partai politik, dan lain-lain.

Patembayan (Gesselschaft) adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek. Hubungannya bersifat untuk semua orang. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran belaka. Bentuk Gesselschaft terutama terdapat dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik misalnya ikatan antara pedagang.

Pada kehidupan Gemeinschaft, cenderung lebih mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan daripada peraturan-peraturan yang bersifat individualitas. Ini berarti kepentingan masyarakat lebih utama dan individu harus tunduk di bawahnya. Kepentingan-kepentingan pribadi harus dinomor duakan setelah kepentingan-kepentingan kelompok, hubungan didasarkan pada ikatan-ikatan sosial yang kuat dan tradisional. Kehidupan Gemeinschaft biasanya dapat dijumpai pada masyarakat yang terbatas misalnya pada masyarakat desa. Dilain pihak pada kehidupan Gesselschaft terdapat hubungan yang telah diperhitungkan untung dan ruginya dalam setiap perjanjian kerjasama. Dari sinilah terdapat pembagian tugas dan setiap tindakan selalu didasarkan pada alasan kepentingan pribadi.

  1. Formal Group dan Informal Group

Formal Group adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan diantara anggota-anggotanya. Contohnya birokrasi, perusahaan, negara, partai politik, OSIS , dan sebagainya.

Informal Group adalah kelompok-kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu atau pasti. Kelompok-kelompok tersebut pada umumnya terbentuk karena adanya pertemuan yang berulang kali dan hal tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya klik yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar. Klik sering ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antara anggota biasanya ikatan kelompok teman terdekat.

  1. Membership Group dan Reference Group

Membership group adalah kelompok dimana setiap orang secara fisik sebagai anggota kelompok tertentu. Ukuran yang dipakai untuk menentukan bahwa seseorang menjadi anggota suatu kelompok secara fisik, tidak dapat dilakukan secara mutlak karena adanya perubahan-perubahan keadaan. Ciri yang paling pokok untuk menentukan keanggotaan seseorang di dalam kelompok adalah bagaimana interaksinya dalam kelompok tersebut. Untuk membedakan keanggotaan atas dasar derajat interaksi dibedakan menjadi dua kelompok yaitu nominal group member dan peripheral group member. Seorang anggota yang dikategorikan sebagai nominal group member dikarenakan seseorang tersebut dikarenakan masih berinteraksi dengan kelompok sosial yang bersangkutan, akan tetapi interaksinya tidak intens. Sedangkan peripheral group member seolah-olah seseorang anggota kelompok sudah tidak lagi berhubungan dengan kelompoknya sehingga kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan apapun atas anggota tersebut.

Reference Group adalah kelompok yang menjadi ukuran bagi seseorang untuk mengidentifikasi dirinya dalam membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain bahwa seseorang yang bukan anggota kelompok sosial yang bersangkutan mengidentifikasi dirinya dengan kelompok lain sebagai kelompok teladan. Misalnya seseorang yang tertarik pada kelompok lain dikarenakan kekagumannya atau karena sedang dalam rangka mengembangkan pribadinya terutama dalam bersikap, artinya ia mengidentifikasi dirinya terhadap kelompok lain sebagai reference group.

Menurut Robert K Merton ada dua tipe Reference Group :

  1. Tipe Normatif

Adalah kelompok yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang.

  1. Tipe Perbandingan

Adalah kelompok yang menjadi pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya.

Pada tipe normatif dapat dianggap sebagai sumber dari nilai-nilai tiap individu baik yang menjadi anggota maupun bukan anggotadari kelompok tersebut. Contonya generasi muda suatu suku memegang teguh adat istiadat yang telah dijalani para pendahulunya. Sedangkan pada tipe perbandingan dipakai sebagai perbandingan untuk menentukan status seseorang. Contohnya jabatan seseorang dibandingkan dengan jabatan individu yang lainnya pada satu instansi.

  1. Kelompok Sosial yang Tidak Teratur

1)      Kerumunan

Kerumunan adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan. Kerumunan terjadi karena banyaknya berbagai macam aktifitas manusia yang dapat menimbulkan daya tarik suatu massa yang selanjutnya berkumpul pada suatu tempat tertentu. Setiap adanya manusia yang berkumpul hingga batas-batas tertentu ini menunjukkan adanya suatu ikatan sosial tertentu. Walaupun mereka saling bertemu dan berada di suatu tempat tersebut secara kebetulan misalnya di bioskop, namun kesadaran adanya orang lain telah membuktikan bahwa terdapat adanya ikatan sosial. Ciri-ciri yang paling pokok dari kerumunan adalah berkumpulnya individu-individu secara fisik. Kerumunan akan segera hilang setelah masing-masing individu meninggalkan tempat dimana sebelumnya ia berkumpul. Oleh karena itu kerumunan tergolong sebagai kelompok sosial yang bersifat sementara.

Menurut Abdul Syani, kerumunan dibedakan menjadi :

  1. Kerumunan Aktif

Disebabkan tidak terdapat adanya struktur organisasi, pembagian kerja dan aturan-aturan tertentu dalam suatu kerumunan, maka ia akan banyak sekali berakibat negatif atau merusak. Adanya kegelisahan dan ketegangan tertentu merupakan suatu dorongan untuk bangkitnya kerumunan aktif.

  1. Kerumunan Ekspresif

Kerumunan ekspresif adalah kerumunan yang didasari oleh luapan emosi yaitu disamping tanpa sasaran yang jelas juga hanya sekedar luapan emosi atau ketegangan semata. Kerumunan ekspresif biasanya tidak terlalu banyak beraksi secara kontak fisik melainkan lebih banyak menunjukkan perasaan atau sikap seperti menangis, menjerit, dan lain-lain.

Menurut Kingsley Davis kerumunan dibedakan menjadi :

  1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
  2. Khalayak penonton atau pendengar yang formil (Formal Audience) adalah kerumunan-kerumunan yang memiliki pusat perhatian dan persamaan tujuan, akan tetapi sifatnya pasif. Contohnya penonton-penonton film.
  3. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (planed expressive group) adalah kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting akan tetapi memiliki persamaan tujuan dalam aktifitas kerumunan tersebut. Fungsinya sebagai penyalur keterangan-keterangan yang dialami orang karena pekerjaannya sehari-hari. Contohnya orang yang berpesta.
  4. Kerumunan yang bersifat sementara
  5. Kumpulan yang kurang menyenangkan adalah orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bus, dan sebagainya. Dalam kerumunan itu kehadiran orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang.
  6. Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik adalah orang-orang yang sama-sama berusaha menyelamatkan diri dari bahaya.
  7. Kerumunan penonton yang terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumunan ini hampir sama dengan khalayak penonton, akan tetapi bedanya adalah kerumunan penonton tidak direncanakan.
  8. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum
  9. Kerumunan yang bertindak emosional. Kerumunan ini bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan mempergunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
  10. Kerumunan yang bersifat immoril. Hampir sama dengan kelompok-kelompok ekspreis akan tetapi bedanya adalah bahwa yang pertama bertentangan dengan norma-norma masyarakat.

2)      Publik

Publik sering disebut dengan khalayak umum atau khalayak ramai. Pada khalayak ramai interaksi diantara individu yang lainnya adalah dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui media komunikasi. Misalnya majalah, surat kabar, radio, televisi, dan sebagainya. Disamping itu juga berupa desas-desus. Media komunikasi yang digunakan tersebut akan membuat suatu publik memiliki anggota yang lebih besar. Dengan adanya jumlah anggota yang besar pada suatu publik, akan berakibat tidak terdapatnya pusat perhatian yang tajam dan kesatuan juga tidak ada. Setiap individu di dalam suatu publik memiliki kesadaran akan status sosialnya yang sebenarnya. Di samping itu setiap individu di dalam publik lebih mengutamakan kepentingan pribadi. Dengan demikian tingkah laku pribadi dari publik didasarkan pada tingkah laku atau perilaku individu. Suatu publik akan berkumpul jika disiarkannya berita-berita yang benar maupun salah dan tentunya adalah berita-berita yang menarik bagi tiap individu dalam publik tersebut.

  1. Teori Terbentuknya Kelompok Sosial

Thomas mengemukakan beberapa teori tentang terbentuknya kelompok :

  1. Teori Kontrak Sosial atau Perjanjian Sosial

Teori ini dikembangkan oleh Rousseau, Hobbes, dan Locke. Mereka sama-sama berangkat dari sebuah pemikiran awal yang menyatakan bahwa terbentuknya sebuah negara adalah karena adanya kesepakatan dari masyarakat atau individu-individu dalam masyarakat untuk melakukan kesepakatan atau perjanjian. Mereka sama-sama mendasarkan analisis-analisis mereka pada anggapan dasar bahwa manusialah sebagai sumber dari kewenangan sebuah negara.

  1. Teori Hasrat Sosial

Teori ini berpendapat bahwa manusia yang tadinya hidup terpisah-pisah kemudian hidup dalam pergaulan antarmanusia disebabkan karena pada diri tiap individu terdapat hasrat sosial yang senantiasa mendorong untuk bergaul dengan sesamanya.

  1. Teori Tenaga yang Menggabungkan

Pencetus teori ini adalah P.J. Bowman. Ia mengemukakan bahwa kelompok terbentuk karena manusia senantiasa hidup bersama dalam suatu pergaulan yang didorong oleh tenaga-tenaga yang menggabungkan atau mengintegrasikan individu ke dalam suatu pergaulan.

  1. Teori Kedekatan (Propinguity Theory)

Merupakan teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok yang menjelaskan bahwa kelompok terbentuk karena adanya afiliasi (perkenalan) diantara orang-orang tertentu.

  1. Teori Keseimbangan

Teori keseimbangan (a balance theory of group formation) yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain karena ada kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan.

  1. Teori Alasan Praktis (Practical Theory)

Teori ini menyatakan bahwa kelompok terbentuk karena kelompok cenderung memberikan kepuasan atas kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendasar dari orang-orang yang berkelompok. Kebutuhan-kebutuhan sosial praktis tersebut dapat berupa alasan ekonomi, status sosial, keamanan, politis dan alasan sosial lainnya.

 

 

 

 

Sumber :

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_dan_ilmu_sosial_dasar/bab4_kelompok_sosial.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/KELOMPOK_SOSIAL.pdf

http://ki-tapunya.blogspot.com/2014/02/pengertian-contoh-ciri-ciri-kelompok-sosial.html

Muin, Idianto . 2006 . Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X . Jakarta : Penerbit Erlangga .

Ismawati, Esti. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Subakti, A. Ramlan dkk. 2011. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media Group

http://www.sebeninghati.com// diunduh pada hari Jum’at, 21 Februari 2014 pukul 14.05 WIB